Rabu, 22 Desember 2010

BIMBINGAN DAN KONSELING

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.

B. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.

C. FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

  1. Fungsi Pemahaman
  2. Fungsi Pencegahan
  3. Fungsi Pengentasan
  4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
  5. Fungsi Advokasi

D. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan; (1) non diskriminasi, (2) individu dinamis dan unik (3) tahap & aspek perkembangan individu, (4) perbedaan individual.
  2. Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu; (1) kondisi mental individu terhadap lingkungan sosialnya, (2) kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
  3. Prinsip berkenaan dengan program layanan; (1) bagian integral pendidikan, (2) fleksibel & adaptif (3) berkelanjutan (4) penilaian teratur & terarah
  4. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan; (1) pengembangan individu agar mandiri (2) keputusan sukarela (3) ditangani oleh profesional & kompeten, (4) kerjasama antar pihak terkait, (5) pemanfaatan maksimal dari hasil penilaian/pengukuran

E. ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. Asas Kerahasiaan
  2. Asas Kesukarelaan
  3. Asas Keterbukaan
  4. Asas Kegiatan
  5. Asas Kekinian
  6. Asas Kedinamisan
  7. Asas Keterpaduan
  8. Asas Kenormatifan
  9. Asas Keahlian
  10. Asas Kemandirian
  11. Asas Alih Tangan Kasus
  12. Asas Tutwuri Handayani

F. PARADIGMA BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. BK merupakan pelayanan psiko-paedagogis dalam bingkai budaya Indonesia dan religius.
  2. Arah BK mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal.
  3. Membantu siswa agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat perkembangannya.

G. VISI BIMBINGAN DAN KONSELING

Terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian secara optimal dengan hakekat kemanusiaannya sebagai hamba Tuhan YME, sebagai makhluk individu, dan makhluk sosial dalam berhubungan dengan manusia dan alam semesta.

H. MISI BIMBINGAN DAN KONSELING

Menunjang perkembangan diri dan kemandirian siswa untuk dapat menjalani kehidupannya sehari-hari sebagai siswa secara efektif, kreatif, dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup untuk masa depan karir dalam:

  1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME;
  2. Pemahaman perkembangan diri dan lingkungan;
  3. Pengarahan diri ke arah dimensi spiritual;
  4. Pengambilan keputusan berdasarkan IQ, EQ, dan SQ; dan
  5. Pengaktualisasian diri secara optimal.

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DALAM BK

PEMAHAMAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DALAM BK YANG SIFATNYA BERORIENTASI PADA FUNGSI PENCEGAHAN

Oleh : Rahmat Hidayat



Di Sekolah kejuruan terkemuka di kota yang berada dipulau Sumatra di dapati guru pembimbing yang selalu berusaha untuk melaksanakan program, kegiatan serta layanan bimbingan dan konseling bimbingan konseling secara baik dan optimal, diantaranya dengan melaksanakan aplikasi instrumentasi BK dalam mengungkapkan permasalahan dalam proses belajar yang dihadapi siswa, dalam hal ini guru pembimbing bersangkutan menggunakan Instrumen KPMP (Kesulitan Penguasaan Materi Pelajaran) yang dilaksanakan di kelas sebelas jurusan otomotif dengan siswa yang berjumlah 40 orang.

Dari pelaksanaan aplikasi instrumentasi KPMP ini didapati sejumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajarannya, khususnya pada mata pelajaran matematika dan bahasa inggris, hal ini juga didukung dengan hasil nilai harian siswa yang berada dibawah rata-rata. Dari 40 siswa hanya 6 orang yang mendapatkan nilai harian di atas nilai rata-rata. Setelah dilaukan interpretasi dan analisis mendalam dari instrument KPMP yang diberikan kepada siswa, hal ini terjadi disebabkan karena guru mata pelajaran tersebut kurang mampu memahami karakteristik anak didiknya sehingga guru mata pelajaran tersebut kurang dapat menyampaikan dan menjelaskan materi pelajarannya dengan baik karena terlalu cepat dalam penyampaiannya. Hal ini juga yang menyebabkan siswa menjadi kurang simpatik dengan guru tersebut dan malas-malasan mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran tersebut. Apalagi didukung dengan pesepsi negative siswa bahwa dua mata pelajaran tersebut sebagai mimic dan di anggap paling sulit.

Oleh karena itu dari permasalahan tersebut, guru pembimbing bersangkutan berusaha membantu dengan melakukan pendekatan, baik itu dengan guru mata pelajaran maupun dengan siswa kelas sebelas jurusan otomotif yang mengalami kesulitan dalam belajarnya terutama pada mata pelajaran matematika dan bahasa inggris. Pendekatan yang dilakukan guru pembimbing dengan guru mata pelajaran tersebut yaitu berusaha memberikan pemahaman dan penjelasan dengan cara sebaik mungkin yang tidak menyebabkan guru mata pelajaran tersebut merasa tersinggung, sehingga guru mata pelajaran tersebut mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa serta letak kekurangannya dalam proses mengajar dikelas. Sedangkan pendekatan yang dilakukan guru pembimbing kepada siswa yaitu guru pembimbing memberikan informasi serta pemahaman-pemahaman yang sifatnya membangun konsep diri positif siswa, khususnya dalam proses pembelajaran dan bagaimana cara belajar yang efektif dan baik.

Setelah melaksanakan pendekatan kepada kedua belah pihak dan kedua belah pihak mampu memahami permasalahan dalam kesulitan belajar yang di alami, maka guru pembimbing mengadakan kerjasama dengan guru mata pelajaran tersebut dalam perencanaan penyelenggaraan layanan penguasaan konten dengan mengadakan jam tambahan diluar jam sekolah yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu dan tentunya dalam pelaksanaannya harus didukung oleh kepala sekolah beserta jajaran civitas akademik yang berada dilingkungan sekolah sehingga bisa terwujudnya proses pendidikan yang baik dan optimal serta perkembangan siswa yang optimal.


KESIMPULAN

1. IDENTIFIKASI KASUS, (Menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar): Dalam hal ini siswa kelas XI Jurusan otomotif di sebuah SMK yang mengalami kesulitan belajar matematika dan bahasa inggris. Data ini di dapatkan dari aplikasi instrumentasi KMPP dan nilai harian siswa.

2. IDENTIFIKASI MASALAH, (Menandai letak kesulitan): Siswa merasa sulit dalam memahami mata pelajaran, sehingga siswa menjadi malas-malasan dalam proses kegiatan belajar.

3. IDENTIFIKASI FAKTOR, (Penyebab kesulitan belajar): Guru mata pelajaran yang kurang dapat memaahami karakter siswa sehingga terlalu cepat dalam menyampaikan dan menjelaskan materi. Kurang simpatinya siswa kepada guru mata pelajaran tersebut. Persepsi siswa yang negative terhadap mata pelajaran tersebut yang di anggap sulit dan sebagai momok.

4. PROGNOSIS (Kesimpulan dan jenis bantuan): Melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak dengan guru pembimbing menjadi mediasi.

5. REKOMENDASI : Mengadakan kerjasama dengan guru mata pelajaran tersebut dengn melaksanakan layanan penguasaan konten yang di dukung oleh kepala sekolah dan semua komponen dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Created by: dayat®